lunes, 27 de octubre de 2014

MENUJU INDONESIA BARU

Sebagai warga negara Indonesia, Kita baru saja menyaksikan dibeberapa hari  lalu pelantikan presiden baru yang di tungguh dan telah di pilih oleh rakyat indonesia. Ini adalah sebuah moment transisi pemerintahan, yang dipimpin oleh expresiden Susilo Bambang Yudhoyono- Budiono ke tangan pemerintahan baru yang di kepalai oleh presiden Ir. Djoko Widodo serta wakilnya Bapak Drs. Jusuf Kalla. Ini adalah Sebuah pesta nasional, sebuah kegembiraan rakyat, dan sebuah kemenangan rakyat. Indonesia akhirnya memiliki seorang pemimpin, dan semua kita berharap agar bisa membawa kita pada sebuah transformasi sosial, ekonomi, kultur budaya, serta membangun indonesia baru, yang beridentitas, yang kuat,serta  solid dalam bidang ekonomi, polítik, sosial, pertahanan dalam dan di luar negri.

Ini, bukan saja kegembiraan ataupun pesta se kelompok individu, keluarga, partai polítik, agama, ras dan budaya; Ini adalah pesta rakyat, pesta demokrasi, kegembiraan bersama, karena kita adalah bangsa yang berdasarkan “PANCASILA”, yang berbeda-beda tetapi satu jua (BHINEKA TUNGGAL IKA). Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan PANCASILA, di dalamnya terdapat jati diri, serta hak dan kewajiban sebagai warganegara. Dari sini kita harus memahami, betapa pentingnya kita mereflexi kembali, mengapa para patriot-patriot bangsa, di masa awal kemerekaan RI, merumuskan dasar negara kita. Sadar akan beraneka ragam suku, adat istiadat, budaya, serta agama, maka akan membawa kita pada perbedaan pendapat, pandangan serta keyakinan; oleh sebab itu pancasila merupakan fundasi yang kokoh untuk membangun indonesia yang bersatu (satu hati, satu jiwa, satu pendapat dan satu bangsa), dimana kita saling menghargai, dan menghormati satu sama lain, di bidang budaya, (adat istiadat), ras dan agama.

Sadar akan PANCASILA, maka dengan presiden yang baru, marilah kita berpartisipasi, saling bahu membahu, untuk membantu jalannya pemerintahan yang di kepalai Jokowi-JK, dalam mewujudkan serta memenuhi semua janji-janji saat kampanye, untuk membangun negara tercinta Indonesia yang lebih baik, lebih makmur, serta lebih kuat di mata dunia. Oleh sebab itu, janganlah kita mudah terpengaruh akan isu – isu, atau suara-suara yang membawa kita dalam perpechahan, dalam permusuhan, serta dalam ketidak sejahteraan di kalangan sosial. Karena hal-hal negatif seperti ini akan menghambat perjalanan pemerintahan baru yang ingin mencapai indonesia yang lebih baik, lebih solid, adil, aman, damai, bersih dan makmur dalam segala hal.

Kita tahu bersama bahwa latar belakang panggung sandiwara pemilihan Presiden, adalah  permainan politik dalam mencari kekuasaan. Para elit-elit politik melakoni dengan luar biasa sandiwara politik dengan memberi janji – janji, dengan harapan bisa mendapatkan simpatik dari rakyat. Berbicara soal rakyat itu beragam, kita ambil salah satu contoh: dalam bidang pendidikan: Rakyat adalah gabungan semua kalangan baik dari mereka yang mempunyai nivel atau tinggkat pendidikan yang tinggi, menengah, rendah, serta ada juga yang tidak berpendidikan. Jadi kita tidak bisa di tipu dengan seenaknya. Jadi janji – janji itu janganlah terlalu berbunga - bunga yang membuat rakyat berimajinasi dan terus berimajinasi. Kita harus berbicara secara realitas, sebuah transformasi membutuhkan waktu yang lama, lima tahun dalam kepemimpinan seorang presiden itu belum tentu cukup untuk menstransformasikan semuanya. Yang kami butuhkan dan yang kami ingin lihat adalah sebuah perkembangan yang lebih baik dari tahun ke tahun, itu sudah membuktikan bahwa  seorang pemimpin benar-benar berinterest untuk membangun Indonesia secara lebih baik. Karena yang kami butuhkan bukan kata-kata manis yang membujuk hati dan pikiran, melainkan fakta, bukan sebuah imajinasi melainkan sebuah realitas. 

Marilah saudara-saudariku se tanah air, kita dukung pemerintahan yang ada, kita dukung pemerintahan Jokowi – JK Presiden dan Wakil Presiden aktual agar bisa membawa kita menjadi bangsa yang berdaulat, adil dan makmur. Janganlah kita  mudah terpengaruh dengan ulah-ulah partai politik yang ingin mencegah langkah pemerintahan kita, yang ingin memecabelahkan persatuan rakyat, dan yang mau mencegat aspirasi serta harapan rakyat Indonesia, terlebih khususnya bagi saudara-saudara yang berada di gedung DPR, MPR; saudara semuanya di beri mandat oleh rakyat bukan untuk menjadi instrumen-instrumen ataupun mata-mata dalam dunia politik, yang akhirnya bertarung diantara satu dengan yang lainnya, dan hanya bisa mementingkan partainya, saudara diberi mandat untuk memperhatikan, serta menyampaikan aspirasi-aspirasi rakyat kepada pemerintah, agar dari padanya pemerintah bisa melihat dan memperhatikan kondisi serta realitas masyarakat.Oleh sebab itu sekali lagi, marilah kita bersatu hati, bersatu jiwa, dalam mendukung program pemerintahan kita di bawa pimpinan Jokowi-JK agar transformasi, menuju kesejahteraan, kemakmuran, keadilan, serta  keamanan dapat tercapai dan dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Salam Indonesia 
Patris Frans Bora. 

No hay comentarios.:

Publicar un comentario